Jadi Cewek yang Gampang Tergoda Smartphone Impian Itu Berat, Gaes!

HUAWEI nova 3i smartphone impian tahun 2018
Spread the love

Kisah perkenalan saya dengan smartphone Android dan kroni-kroninya terjadi sekitar tahun 2012. Tepatnya 6 tahun lalu saya memiliki ponsel pintar pertama, yang mana waktu itu adalah kado ulang tahun dari pacar. Mencicipi pengalaman Android generasi awal memang belum terasa memanjakan seperti saat ini. Peralihan dari ponsel GSM biasa berupa layar kecil dengan keypad qwerty menuju era ponsel pintar yang mulai didominasi layar touch screen memang terasa mewah dan menggiurkan. Tapi, tentu saja masih banyak kekurangan di sana sini yang bikin pengguna baru kebingungan sendiri.

Di zaman itu, ponsel dengan layar 3 inch sudah terasa begitu wah. Pun dengan kehadiran RAM 215MB, prosesor single core, internal memori 2GB, dengan sistem operasi Android Gingerbread sudah menimbulkan kepuasan tersendiri. Biarpun di tengah jalan timbul kebingungan saat smartphone terasa begitu lemot, memori internal penuh padahal masih banyak aplikasi yang ingin diinstall, sampai layar terlalu kecil yang sering bikin typo ketika mengetik SMS (atau mungkin belum terbiasa mengetik di layar touch screen :p). Ya, bahkan di zaman itu aplikasi perpesanan instan belum sebanyak sekarang. Apalagi paket internet masih terbilang cukup mahal dengan kuota yang hanya dalam hitungan ratusan MB.

Spesifikasi smartphone yang terasa minim waktu itu membuat saya selalu tergiur begitu melihat ada smartphone impian keluaran terbaru yang rasanya punya spek lebih bagus. Tapi, karena masih berstatus #CrazyPoorMahasiswa, saya juga nggak bisa sembarangan beli ponsel seperti beli kacang. Nah, dari sinilah saya mulai mengenal dunia pengoprekan Android.

Lewat artikel yang saya baca-baca di blog, Android ternyata bisa dikostumisasi sesuai kebutuhan pengguna demi menjelma jadi smartphone impian. Nggak harus melulu mengikuti apa yang sudah ada dari pabrik. Apalagi pacar saya waktu itu sudah ngoprek terlebih dulu. Jadi, kami banyak diskusi tentang apa itu rooting dan hal-hal mendasar tentang dunia pengoprekan.

Di saat cewek lain seusia saya sibuk belajar make up di blog, saya malah asyik menjelajah forum Android Indonesia, Android regional Malang, sampai forum khusus smartphone yang saya gunakan. Ketika cewek lain asyik belanja fashion items terbaru di mall, saya malah bergerilya datang ke gathering Android yang ada di Malang. Bahkan saat cewek lain sibuk begadang nonton drama Korea terbaru, kegantengan Oppa Korea mendadak teralihkan dengan praktek ngoprek yang bisa menghabiskan waktu semalaman, atau bahkan berhari-hari nggak selesai juga kalau ada step yang gagal di tengah jalan.

 

View this post on Instagram

 

Identity @wtrihantoro

A post shared by Wuri Anggarini (@wurianggarini) on

Saya boleh berbangga dengan rekam jejak sebagai pengoprek saat itu lah ya. Seenggaknya, kalau pun nimbrung diskusi di grup Android, saya bisa mengajukan pertanyaan yang lebih berbobot daripada, “Gimana sih caranya ganti background di Android?”. Percayalah kalau pertanyaan tersebut berseliweran di forum Android generasi awal.

Prestasi saya cukup membanggakan kok. Rooting dan ganti custom rom mah udah bisa dilakukan sambil merem. Swap memori internal dengan memori eksternal dilakukan demi menggandakan kapasitas internal yang menyedihkan. Saat ponsel lemot, setting CPU pun nggak ketinggalan diutak-atik dengan meningkatkan clock speed-nya (sekalian boosting skor Antutu lah ya :p). Mau performa lebih ngebut, baterai lebih tahan lama, tinggal pasang script tambahan aja. Kamera dirasa terlalu buram? Cari aja firmware lain yang sudah ditingkatkan kualitas gambarnya. Iya, seribet itu memang menjadi Android user generasi pertama demi mendapatkan smartphone impian.

HUAWEI nova 3i Smartphone Impian Tahun 2018
Boosting skor Antutu dari masa ke masa. ©Foto dokumentasi pribadi

Rekor ngoprek terbesar saya pun nggak boleh ketinggalan disebut: IMEI ilang. Yup, ngoprek pun ada risikonya. DWYOR (Do With Your Own Risk) jadi harga mati yang harus ditanggung sendiri. Beruntungnya (atau mungkin, sialnya) saya kena risiko paling paripurna yang jadi mimpi buruk para pengoprek, IMEI yang berubah jadi angka cantik 000000000000. Kalau IMEI di dalam sistem sudah hilang, risiko ponsel nggak bisa dijual sampai nggak bisa menjalankan fungsinya dengan optimal ada di depan mata.

HUAWEI nova 3i Smartphone Impian Tahun 2018
Risiko ngoprek, Imei berubah jadi angka cantik. ©Foto dokumerntasi pribadi.

Kira-kira 2 tahun lamanya saya menggeluti dunia oprek Android sebelum akhirnya negara api menyerang: tuntutan mengerjakan skripsi. Saya juga sempat beberapa kali ganti ponsel, yang bikin saya malas kalau harus belajar oprek dari awal lagi. Yhaa, karena beda merek smartphone maka beda juga cara ngoprek serta tools yang digunakan. Setelah lulus, kesibukan di dunia kerja yang sok sibuk ini juga bikin saya nggak ada waktu untuk begadang ngoprek lagi.

Tapi, saya tetap jadi pengamat gadget yang setia nonton video review setiap ada gadget terbaru yang dirilis. Selalu antusias saat ada tren smartphone terbaru. Ya, saya masih cewek yang lebih demen upgrade smartphone baru ketimbang beli make up. Dan percayalah, itu berat, Gaes!

Pekerjaan saya sebagai content writer juga mendukung kecintaan saya terhadap smartphone. Nggak jarang saya menulis review keunggulan smartphone kekinian yang selalu bikin nggak bisa nahan diri buat membandingkan spek antara yang satu dengan yang lain. Saya termasuk yang perhitungan banget kalau bicara soal smartphone impian karena semua speknya harus juara. Prosesornya menggunakan seri apa, kameranya berapa, memori internal yang tersedia berapa, lalu harganya overpriced nggak, selalu jadi hal yang bikin pertimbangan memilih smartphone impian ini selalu njelimet.

Tapi, sebagai pengamat gadget suka-suka, saya akui kalau smartphone zaman now rata-rata sudah dibekali dengan teknologi canggih dengan spek tingkat dewa. Dan harga sekelas sultan juga sih. Ini juga salah satu alasan yang bikin saya semakin malas ngoprek. Lha sudah punya smartphone canggih, masih kurang apa lagi? Itu kalau versi saya sih, no offense dengan para mastah yang masih demen ngoprek.

Setidaknya, saya punya kriteria smartphone impian tersendiri di tahun ini yang wajib ada dan punya, serta harus terpenuhi semua sebelum memutuskan pasang tagar #2018GantiSmartphone di media sosial.

Performa Mumpuni

Buat saya, kriteria smartphone yang paling nomor satu adalah punya performa yang mumpuni. Mulai dari prosesor sampai sistem operasi kudu yang gahar, karena saya beli smartphone nggak hanya buat pajangan aja. Mulai dari kerja bikin draft konten, ngerjain revisi dari klien, nonton drama Korea, semuanya kadang dilakukan lewat smartphone kalau lagi kepepet. Oh iya, yang pasti saya juga butuh smartphone yang punya GPU Turbo untuk mendukung hobi baru saya belakangan ini: main PUBG.

Kapasitas Memori Besar

Di postingan sebelumnya, saya pernah menekankan pentingnya punya smartphone yang menyediakan kapasitas memori internal besar. Intinya sih, supaya bisa ngikutin update aplikasi sampai OS terbaru, kamu kudu punya cadangan memori internal yang lega, karena update seperti itu pasti memakan banyak space.

Menurut saya, idealnya beli smartphone baru yang punya kapasitas memori internal minimal 64GB, lebih bagus lagi kalau bisa beli yang 128GB, supaya bisa bertahan 2-3 tahun ke depan. Nyesek banget deh rasanya kalau baru 6 bulan beli smartphone tapi kapasitas memori internal sudah nggak cukup lagi buat update game favorit, apalagi update OS. Huft!

Kamera Kekinian yang Tajam

Namanya juga cewek ya, pastilah ingin pamer selfie yang cantik tapi nggak menipu di media sosial. Ketajaman kamera jadi pertimbangan yang nggak boleh ketinggalan. Apalagi, di era zaman now ini standarnya adalah smartphone yang punya Dual Camera dan Artificial Intelligent untuk menciptakan jepretan yang Instaworthy.

Nggak cuma buat selfie aja, kamera juga penting demi tuntutan profesi. Sebagai content writer, saya juga pernah mendapatkan tugas live report, yaitu liputan event secara live yang foto-fotonya perlu dikirim saat itu juga. Menggunakan kamera smartphone jadi pertimbangan logis demi alasan kepraktisan dan kecepatan. Jadi, kalau kamera buram, kualitas artikel yang saya bikin jadi nggak super lagi dong. Ugh.

Desain Premium dan Classy

Last but not least, desain smartphone yang tampak premium dan classy juga sering jadi hal yang bikin jatuh hati. Saya pribadi sudah bosan dengan warna smartphone hitam atau putih polos gitu sih. Please, saya butuh smartphone dengan warna colorful dan desain fantastis biar hidup jadi lebih asyik.

Lalu pertanyaannya, ada nggak sih smartphone yang sesuai dengan kriteria smartphone impian tahun 2018 versi saya? Ada dong, HUAWEI nova 3i jawabannya! Sehebat apa sih memangnya si HUAWEI nova 3i ini? Kenalan dulu sama spesifikasinya di sini deh!

Urbandigital

HUAWEI nova 3i dipersenjatai dengan chipset HUAWEI Kirin 710. Sebagai informasi, Kirin adalah prosesor yang dibuat sendiri oleh HUAWEI buat mendukung smartphone keluaran mereka. Kalau dilihat dari spesifikasinya sih, Kirin 710 ini punya kinerja yang yahud untuk menjadi dapur pacu smartphone di kelas middle range. Apalagi, jeroannya juga dimaksimalkan dengan kehadiran teknologi GPU Turbo yang bisa memberikan respon gaming yang cepat. Ucapkan selamat tinggal pada PUBG yang lemot! Hail PUBG!

Smartphone ini memiliki 4GB RAM yang didukung dengan memori internal seluas 128GB. Dijamin lega buat menyimpan file apa saja, install aplikasi favorit, bahkan update game terus-terusan juga hayuk aja deh kalau sudah punya memori internal kapasitas dewa.

HUAWEI nova 3i smartphone impian tahun 2018
4 hal yang bikin jatuh cinta dengan HUAWEI nova 3i.

Masih ada lagi keunggulan HUAWEI nova 3i lainnya, yaitu kamera super keren yang pasti bakal bikin betah selfie. Smartphone ini dibekali dengan AI Camera, nggak cuma 2, tapi ada 4! Kamera depan AI 24MP + 2MP dan 16MP+2MP di bagian belakang menjadi amunisi utama untuk menghasilkan potret dengan efek bokeh yang artsy di media sosial. Fitur HDR Pro juga menjadi kelebihan yang bikin hasil jepretan dengan HUAWEI nova 3i ini tetap memberikan warna yang presisi bahkan saat berada di bawah sinar matahari sekalipun.

Di antara semua keunggulan yang sudah saya sebutkan sebelumnya, sebenarnya HUAWEI nova 3i ini sudah bikin jatuh cinta sejak pandangan pertama lewat desainnya yang cantik. Lewat opsi warna Black dan Iris Purple yang dimeriahkan dengan corak warna di kaca belakang dan bingkai metal yang bikin smartphone terlihat semakin premium. Kamu juga bakal dimanjakan dengan display seluas 6,3 inch yang dilengkapi dengan notch ala smartphone kekinian gitu deh. Kesan elegan bakal muncul saat menggenggamnya di tangan. Cewek mana yang nggak mau punya smartphone ini? Saya bakal ngacung duluan! Kalau mau kepoin lebih banyak spesifikasi HUAWEI nova 3i, langsung saja klik di sini.

Dengan segala spesifikasi yang bikin HUAWEI nova 3i jadi smartphone impian tahun 2018, ponsel pintar ini dibanderol dengan harga Rp 4.199.000,-. Cukup terjangkau dan nggak overprice, kan? Tapi biarpun harganya ramah di kantong, akan lebih menyenangkan lagi kalau bisa mendapatkan smartphone impian ini dengan gratis kan xD.

Dear Bro Urban Digital, pilihlah cerita saya sebagai pemenang giveaway HUAWEI nova 3i, ya!

 

Tulisan ini diikutsertakan dalam giveaway HUAWEI nova 3i dari Urban Digital. Mau ikutan juga? Langsung aja cus ke blognya deh!

Feature image: Instagram/huaweimobileid

Baca Juga Dong:

Mau Jadi Penulis Seperti Apa Sih Kamu?

Ganti Smartphone: Antara Gengsi Atau Beneran Butuh Sih?

Secangkir Kopi dan Hujan di Malam Hari

7 thoughts on “Jadi Cewek yang Gampang Tergoda Smartphone Impian Itu Berat, Gaes!

    1. imagenya nyantol di mana? kalo nyantol di aplikasi tinggal di clear cache aja aplikasinya. hmm kesiniin deh hapenya cobaaa :)))

Leave a Reply to Wuri Anggarini Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *