Istilah butterfly on stomach ini lagi mengusik pikiran saya. Sebenarnya ini gara-gara nonton drama Korea dan penontonnya baper banget, jadi ada scene tertentu yang bener-bener terasa ngena banget di hati. Butterfly on stomach ini jadi istilah yang sering digunakan buat mendeskripsikan perasaan aneh yang muncul saat karakternya sedang jatuh cinta. Kalau ditelisik dari segi arti yang saya intip di Urban Dictionary sendiri, istilah ini merujuk pada:
“An awesome feeling when someone you care about looks at you, stares at you or complements you; and you don’t know what to do in that moment, except feel happy. It can be a physical feeling like a little tickle traveling up your stomach.”
Iya, memang tepat banget menggambarkan momen saat kamu lagi jatuh cinta sama seseorang.
Kalau diingat-ingat, jatuh cinta memang melibatkan perasaan complicated yang menyenangkan bagi yang merasakan. Iya, saya sedang berusaha mengingat kembali gimana rasanya nervous dan deg-degan nggak karuan waktu ketemu sama orang yang kita jatuhi cinta. Kenapa berusaha mengingat-ingat? Soalnya rasanya udah lama banget saya nggak jatuh cinta. Nggak merasakan butterfly on stomach yang bikin galau dan labil. Sampai ketika satu momen terjadi dalam hidup saya dan boom! Saya kembali merasakan sebuah perasaan aneh yang kemudian saya artikan sebagai gejala jatuh cinta.

Tapi, gara-gara perasaan ini juga saya jadi mulai memikirkan ‘jatuh cinta’ itu sendiri dengan lebih mendalam. Bener nggak sih kalau kemunculan butterfly on stomach atau hati deg-degan yang seperti naik roller coaster itu tanda kalau kita lagi beneran jatuh cinta? Gimana kalau kondisinya gini, ada dua orang spesial buat kamu, yang satu bikin kamu merasakan butterfly on stomach, sementara yang satu bikin kamu merasa nyaman dan damai, seolah waktu sama dia kamu udah nggak butuh apa-apa lagi. Lalu, yang sebenarnya kamu jatuhi cinta itu yang mana?
Kalau buat saya, jawabannya sederhana. Orang yang saya jatuhi cinta itu adalah seseorang yang bisa saya lihat masa depannya bersama saya. Seseorang yang bisa saya bayangkan menjadi teman hidup, yang bisa saya bayangkan bermain dengan anak-anak kami nantinya, dan bayangan lain yang ada di masa depan. Kalau kamu bisa sukses membayangkan seseorang ada di masa depanmu, itu adalah salah satu tanda kalau dia adalah orang yang tepat buatmu.

Intinya, kalau buat saya sih jatuh cinta nggak melulu dilengkapi dengan butterfly on stomach gitu deh. Saya bisa mendapatkan perasaan deg-degan tersebut saat sedang kagum sama seseorang. Misalnya aja, waktu terpesona dengan kegantengan Jang Dong Gun pas lagi nonton Kdrama. Iya, saya selalu deg-degan tiap kali nonton dramanya Ahjussi yang satu ini. Tapi bukan berarti saya jatuh cinta kan?
Pacar saya sendiri punya versi lain dari pembahasan butterfly on stomach ini. Dia nggak sepakat dengan saya. Intinya sih deg-degan itu tetap perlu jadi tanda kalau kamu lagi jatuh cinta sama seseorang. Di akhir argumentasinya dia bilang gini:
“Sama seperti aku sama kamu. Aku juga masih sering deg-degan kalau ketemu kamu. Misalnya kaya pas kita jalan bareng dan kamu lagi niat dandan, aku selalu deg-degan lihatnya. Orang yang kita cintai itu harus bisa bikin kita deg-degan di saat yang tepat.”
Indeed. He is a great lover anyway.
Baca Juga Dong:
Jadi Perempuan yang Memesona Itu…
Bikin Diri Sendiri Merasa Dicintai
Tentang Menuntaskan Rindu dan Dendam Menjadi Satu
Tahun 2016: Tentang Sebuah Pencarian, Harapan, dan Realita
aku lebih deg2an waktu sama2 ngeliat tagihan, wur.
deg2an banget.
ah mba aik, deg2annya ga romantis. huahahahaha
Aku deg-degan sering, pas lewat jeglongan di Panji Suroso :”)
MIrip-mirip butterfly on stomach lek pas jatuh cinta deh hahaha
wiiin, itu mah deg2an jalannya rusak semua hahahaha